Tuesday, 27 November 2018

3 KEKURANGAN PENDIDIKAN FINLANDIA

1.      Tidak ada assessment berstandar, semacam UN
Sebenarnya mengenai tes berstandar semacam UN ini menjadi pro kontra. Namun menurut saya, tes berstandar ini cukup penting dalam memetakan capaian pendidikan di suatu negara. Apabila tanpa dilakukan tes, akan sulit rasanya melakukan evaluasi secara nasional. Finlandia termasuk yang tidak menerapkan tes berstandar ini. Memang Finlandia pernah menjadi yang terbaik dalam ajang PISA, puncaknya pada hasil PISA 2003 dengan capaian peringkat 1 sains dan membaca, dan peringkat 2 matematika. Namun capaian tersebut semakin menurun sejak hasil PISA 2009 yaitu peringkat 2 sains, peringkat 3 membaca, dan peringkat 6 matematika. Bahkan pada PISA 2012 Finlandia menduduki peringkat 6 membaca, peringkat 5 sains, dan peringkat 12 matematika. 
2.      Sekolah lebih mengedepankan kolaborasi bukan kompetensi
Hal ini pun tidak sepenuhnya menjadi kekurangan. Namun yang saya rasakan waktu sekolah termotivasi untuk rajin belajar karena berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik. Hal tersebut bagus saya kira, karena motivasi belajar siswa terus terpacu dan akan berdampak terhadap hasil belajarnya.
3.   Aspek spiritual dan etika di bawah hak kebebasan
Unsur spiritual dan etika terdapat pada mata pelajaran di sekolah sejak kelas 1. Namun nampaknya kedua aspek tersebut kedudukannya masih di bawah hak kebebasan. Salah satu contoh terkait kaum LGBT. Aktivitas seks sesama jenis telah dilegalkan di Finlandia sejak tahun 1971. Perihal tersebut terus mengalami perkembangan, hingga yang terbaru Undang-Undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan adopsi oleh pasangan sesama jenis disetujui oleh parlemen Finlandia pada tahun 2014. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2017.
Lebih lengkapnya dapat kamu download bukunya di dikdasebook.blogspot.com

3 comments: