Wednesday 29 November 2017

15 FAKTA UNIK TENTANG BUHE


Bagi warga yang sering berpergian dari Cikijing (Majalengka) ke Bandung atau sebaliknya pasti tidak asing lagi dengan angkutan umum bernama BUHE ini. Yuk simak 15 fakta unik tentang BUHE tersebut.

1.     Konon katanya BUHE merupakan singkatan dari “Berusaha Untuk Hari Esok”

2.     Mobil ini berjenis minibus bermerek Mitsubishi Fuso

3.     Rute Cikijing (Majalengka) – Bandung atau sebaliknya

4.     Bahan bakarnya solar sehingga bagi penumpang yang belum terbiasa bisa membuat mual

5.     Sopir dan kenektur selalu laki-laki

6.     Sopir hampir selalu perokok

7.     Sopir atau kenektur selalu nelfon nanyain posisi angkutan umum lain

8.     Kadang sopir dengan kenektur kurang harmonis (penumpang yang jadi korban perasaan)

9.     Ingatan kenektur kuat sehingga kalau minta bayar ke penumpang nggak pernah ada yang kelewat

10. Selalu ada penjual tahu sumedang

11. Selalu ada penumpang yang tidur

12. Sering nyalip di tikungan (yang paling greget di tikungan Cadas Pangeran lhoo)

13. Kelajuan bisa mencapai di atas 80 km/jam

14. Pandai menerobos kemacetan, jadi cocok banget bagi penumpang yang mau buru-buru

15. Awas kalau muatannya sedikit suka di-over

Monday 13 November 2017

NAMA-NAMA HEWAN YANG DIAMBIL DARI BUNYI SUARANYA

Domba
Domba adalah termasuk hewan yang sering dikonsumsi manusia. Di samping dagingnya yang halal dikonsumsi, pun memiliki tingkat kelezatan yang sangat tinggi. Apalagi dengan menu olahan seperti sate, gule, steak, dll. Namun apakah pernah terpikir, mengapa hewan yang satu ini dinamakan domba? Ya hal itu tidak luput dari suaranya yang berbunyi “mbaaaaa”, jadilah dinamakan domba.

Mbe
Kadang orang tertukar pada hewan yang seharusnya mbe malah dibilang domba. Memang sepintas tampak sama tetapi kalau diperhatikan dengan seksama berbeda. Hewan mbe ini sebutan di masyarakat Sunda, sedangkan di Jawa disebut wedus dan dalam bahasa Indonesia disebut kambing. Coba dengarkan suara hewan yang satu ini pasti bunyinya “mbeeeee”, jadilah hewan ini dinamakan mbe.

Cakcak
Hewan ini disebut cakcak di masyarakat Sunda, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Cecak. Memang mirip sih, mungkin asal katanya dari itu. Hewan sering kita temukan merayap di atap dan dinding rumah kita juga sesekali berbunyi “cakcakcakcak”. Maka dari bunyinya itulah disebut cakcak.

Toke
Namanya sama ajalah antara di Sunda “toke” dan bahasa Indonesia “tokek”, hanya masalah penyempurnaan ejaan aja. Hewan ini mungkin tampak mirip cecak, namun ukuran tubuhnya yang lebih besar. Seringkali hewan ini berbunyi “toke toke toke”, jadilah namanya toke.

Meong
Hewan ini seringkali berkeliaran di pekarangan rumah bahkan tak jarang masuk rumah. Di masyarakat Sunda disebut meong, namun dalam bahasa Indonesia disebut kucing. Sepintas apabila bersuara hewan ini mengeluarkan bunyi “meong meong”. Maka dari itulah hewan yang satu ini disebut meong.

KAULINAN BARUDAK JAMAN BAHEULA

Dadaluan
Permainan ini bisa dilakukan di tanah yang digarisi juga bisa di pekarangan yang ada tiang-tiangnya. Permainan ini terdiri dari 2 tim. Tim yang satu menjaga garis atau tiang, sedangkan tim yang satunya lagi melewati tiang atau baris yang dijaga.

Bebentengan
Permainan ini dilakukan di tempat terbuka. Permainan ini terdiri dari 2 tim yang saling menjaga posnya. Anggota tiap tim saling mengejar anggota tim lawannya untuk kemudian ditangkap dan dipenjarakan. Apabila salah satu tim yang habis anggotanya, maka tim itulah yang kalah.

Boy-boyan
Seru sekali dulu waktu kecil bermain ini. Permainan ini menggunakan bola kasti dan kepingan genting. Kepingan genting tersebut disusun bertumpukan oleh tim penjaga, sedangkan tim lainnya melempar bola pada tumpukan genting tersebut. Setelah tumpukan genting terkena bola dan berceceran, maka tim penjaga harus melempar bola mengenai tubuh lawan. Apabila ada salah satu tim yang berhasil menyusun kembali kepingan genting tersebut seperti semula, maka itulah pemenangnya.

Ebrag-ebragan
Dulu saya jago banget maen ini. Permainan ini dilakukan di tanah yang sudah digarisi sedemikian rupa berpetak-petak. Bisa dilakukan individual atau berkelompok. Setiap pemain menggunakan sekeping pecahan genting untuk dilempar ke setiap petak. Dimulai dari petak pertama hingga akhir. Genting yang dilempar tersebut tidak boleh keluar petak atau menyentuh garis petak. Orang berhasil melalui semua petak, maka itulah pemenangnya.

Sapintrong
Permainan ini menggunakan tali atau karet gelang yang sudah disusun hingga panjang. Bisa dilakukan individual atau berkelompok. Dua orang yang memutar tali dan sisanya melompat di tempat mengikuti putaran tali tersebut. Permainan ini terdiri dari beberapa tahap dan masing-masing tahap memiliki gerakan tersendiri. Orang yang berhasil melalui semua tahap, maka itulah pemenangnya.

So-soan
Permainan ini sama dengan lompat tinggi. Namun media yang digunakan adalah tali atau karet gelang yang sudah disusun hingga panjang. Bisa dilakukan individual atau berkelompok. Permainan ini terdiri dari beberapa tahap dan masing-masing tahap diikuti pertambahan tinggi yang harus dilompati. Orang yang berhasil melompati setiap tahap ketinggian, maka itulah pemenangnya.

Ucing-ucingan
Permainan ini dilakukan secara individu namun melibatkan banyak orang. Biasanya diawali dengan ‘hom pim pah’ untuk menentukan siapa yang jadi ucing. Kemudian setelah terpilih ucingnya, maka ucing tersebut mengejar orang yang bukan ucing. Ketika ada salah seorang yang bukan ucing tersentuh oleh ucing, maka sekejap ucingnya berganti menajdi orang tersebut. Begitu seterusnya.

Sasamunian
Permainan ini juga melibatkan banyak orang. Satu orang yang mencari dan yang lainnya ngumpet. Semua orang yang ngumpet harus bisa ditemukan oleh si pencari. Namun ada kalanya yang ngumpet ini jail malah ngumpet di rumahnya, kasihan seharian si pencari nyariin.

HANTU PALING FENOMENAL DI MASYARAKAT SUNDA

Aden-Aden
Saya mendengar kisah aden-aden ini sejak kecil. Kemunculannya itu di hutan apabila terjadi hujan namun disertai terik matahari (hujan poyan). Sosok ini berwujud kakek tua mengenakan setelan untuk berkebun. Biasanya sosok ini menampakkan diri kepada anak-anak yang main ke hutan saat hujan poyan.

Kelong Wewe
Kelong wewe ini berwujud perempuan berambut panjang dan memiliki payudara yang sangat besar. Sosok ini yang sering menyembunyikan anak-anak ketika keluyuran di malam hari. Ada suatu kisah, seorang gadis kecil yang disembunyikan kelong wewe pada saat perkemahan Pramuka. Saat ditemukan, gadis kecil tersebut berada di kandang kerbau dengan berlumuran kotoran kerbau. Konon gadis kecil tersebut diberi makan kotoran kerbau oleh kelong wewe tersebut.

Lulun Samak
Lulun samak ini pernah dibuat film dan ditayangkan di TV. Sosok ini berwujud tikar yang terhampar di danau, sungai ataupun bendungan. Namun tikar yang terhampar ini sekejap akan menggulung orang yang sedang berenang di danau, sungai ataupun bendungan hingga tenggelam. Kejadian tersebut pernah menimpa pada seorang anak lelaki yang berenang di danau kecil di tengah hutan hingga membuatnya meninggal dunia.

Maung Kajajaden
Maung dalam bahasa Sunda artinya harimau dan kajajaden artinya jadi-jadian. Sosok ini berwujud harimau namun tidak seperti harimau pada umumnya. Harimau ini tidak menerkam manusia tetapi hanya menampakkan saja. Satu hal yang mengerikan adalah harimau ini pernah beberapa kali kepergok warga menggendong mayat manusia utuh terbungkus kain kafan.

Jurig Jarian
Jurig jarian adalah sosok hantu yang mendiami tempat pembuangan seperti sungai, kebun, dan hutan. Sosok ini beraneka ragam jenisnya ada kuntilanak, pocong, genderuwo, buta, dsb. Biasanya apabila ada orang yang melewati tempat kediamannya, orang tersebut suka pusing, mual hingga demam (pasareundeuh).

Ririwa
Ririwa adalah sebutan masyarakat Sunda bagi arwah penasaran. Sesuai namanya, sosok ini ada ketika seseorang yang meninggal secara tidak wajar seperti tabrakan, pembunuhan, jatuh, dsb. Dulu pernah ada seorang pemuda yang meninggal akibat tabrakan. Malam harinya terdengar suara tangisan yang sangat menyayat hati dari arwah penasaran pemuda tersebut.

Oray Laki
Sosok ini seringkali diceritakan oleh tetangga saya. Katanya di dekat ladangnya tersebut terdapat sepasang ular yang mendiami mata air di sebuah sungai. Kedua ular tersebut berwarna hitam pekat seperti arang. Namun ular yang satu sebesar tangan orang dewasa dengan panjang kira-kira 2 meter. Sedangkan ular yang satunya lagi sebesar paha orang dewasa dengan panjang kurang dari 1 meter. Lebih anehnya lagi, kedua ular tersebut seperti cacing antara kepala dan ekornya sulit dibedakan. Konon ketika ada orang yang mendekati ular tersebut akan terserap energinya hingga sakit bahkan meninggal.

HAL-HAL YANG SERING MENIMPA ANAK SD

BAB di celana
Congekan
Ingusan
Kutuan
Belekan
Panuan
Penampilan kucel
Bau kaos kaki
Pernah nangis
Sering jatuh
Berantem sama temen
Dimarahin guru
Nggak mau sebangku sama temen cewe
Kena penyakit cacar
Dirazia kuku panjang
Dirazia rambut gondrong
Dirampas mainan
Di-bully temen
Mem-bully temen
Main kartu di kelas
Ngangkatin rok temen cewe
Sepatu nginjek ee ayam
Semangat kalau belajar sambil bernyanyi
Nyontek waktu ulangan
Jaim kalau pulang sekolah ketemu siswa sekolah lain
Mata pelajaran favorit adalah olahraga
Ngobrol saat guru menerangkan
Pura-pura nggak denger kalau disuruh mengerjakan di papan tulis
Paling takut kalau diimunisasi/dicutat/disuntik di lengan atas
Ketiduran di kelas
Kalau ada yang jualan mainan ke sekolah langsung diserbu
Nyuruh temen sebangku mijitin
Nulis love lovean di papan tulis
Ngolesin kapur ke muka temen
Nempelin kertas di punggung temen
Nyangkutin tali di sabuk belakang temen
Bukain resleting temen
Bukain kerudung temen cewe
Disuruh buangin sampah di tong sampah
Guru favorit ialah guru yang nggak suka marah, sering bikin ketawa, dan nggak suka ngasih PR
Sering lari-lari
Seneng kalau disuruh guru beliin sesuatu cuz biar dapet nilai bagus
Terlambat masuk kelas disorakin
Ngeluh kalau dikasih PR
Nyuruh orang tua ngerjain PR
Malu kalau sakit dijenguk temen sekelas
Ngata-ngatain nama orang tua
Gembira kalau pulang sekolah ujan-ujanan
Bahagia yang hakiki adalah ketika istirahat dan pulang

Thursday 9 November 2017

DAFTAR NAMA BUAH-BUAHAN KHAS SUNDA

Huni

Buah ini ukurannya kecil-kecil. Rasanya itu manis sekali apabila sudah matang, namun ketika masih mentah sangat masam. Tampilannya mirip dengan anggur namun lebih kecil. Perkembangan menuju matang ditandai dengan perubahan warna pada buahnya mulai dari hijau, merah hingga hitam. Buah ini tumbuh di hutan-hutan yang masih terjaga. Tak heran ukuran pohonnya bisa tumbuh tinggi dan besar.

 

Duwet

Cara baca ‘e’ di sini seperti pada kata ‘beli’. Buah ini memiliki tampilan khas dengan bentuk lonjong seukuran telunjuk. Buah yang matang ditandai dengan warna hitam dan rasa yang manis. Namun apabila masih mentah berwarna merah dan rasanya masam. Buah ini dapat dijumpai di hutan atau kebun warga di kampung-kampung.

 

Jambu Mede

Jambu mede atau ada juga yang menyebut jambu monyet karena bentuk bijinya yang mirip kepala monyet. Buah ini memiliki tampilan yang unik  dan mudah dikenali karena memiliki biji di luar dengan bentuk seperti kepala monyet. Buah ini berwarna kuning kemerah-merahan dan dengan rasa asam manis yang segar namun sedikit sepet. Buah ini tumbuh di kebun dan hutan warga di kampung-kampung.

 

Cecenet

Cara baca ‘e’ di sini seperti pada kata ‘enak’. Buah ini persis sebesar anggur namun menggantung tunggal perbuahnya. Buah ini dibungkus oleh semacam mahkota bunga. Apabila telah matang buah ini berwarna cokelat dan rasanya sangat manis. Pohonnya kecil seukuran bayam dan tumbuh di ladang-ladang warga di kampung.

 

Galumpit

Buah ini merupakan buah favorit monyet-monyet di hutan. Bentuk dan ukurannya persis buah duwet namun sedikit agak keras, berserat, lebih manis dan berwarna lebih hitam. Buah ini hanya tumbuh di hutan belantara dengan ukuran pohonnya yang tinggi besar.

 

Kersem

Buah ini kecil, lebih kecil dari anggur dan menggantung tunggal perbuahnya. Ketika sudah matang buah ini berwarna merah dan rasanya manis. Buah ini tumbuh di pekarangan, kebun, bahkan sampai hutan. Namun sekarang di pekarangan sudah jarang ditemui.

 

Kopo

Buah ini mirip jambu biji yang masih kecil. Apabila sudah matang berwarna ungu kehitam-hitaman dan berasa masam sedikit manis. Buah ini tumbuh di hutan yang masih terjaga dan sering dimakan oleh kawanan monyet.

 

Limus

Buah ini mirip sekali dengan mangga kaweni yang harum itu. Namun bedanya, buah ini lebih masam, aroma lebih menyengat, serat lebih banyak, dan bentuk yang lebih bulat. Buah ini tumbuh di kebun dan hutan.

 

Harendong

Cara baca ‘e’ di sini seperti pada kata ‘enak’. Harendong bukan grandong hati-hati. Buah ini kecil seukuran kacanglah, berwarna ungu, dan rasanya yang manis. Biasanya tumbuh di kebun dan pinggir jalan di kampung-kampung.

 

Malaka

Buah ini pernah saya lihat itu waktu kecil ketika masih suka main ke kebun dan hutan gitu. Buah ini berwarna hijau, bentuknya menyerupai tomat yang masih mentah. Sempat saya icip rasanya itu sepet kemanis-manisan gitu. Udah gede gini belum pernah lagi saya menemukan buah ini.

 

Campole

Bagi anda yang sering melewati jalur cadas pangeran di Sumedang pasti pernah lihat buah yang satu ini dijual di pinggir-pinggir jalan. Buah ini berwarna kuning kejingga-jinggaan dengan rasa yang seperti ubi, lembut dan manis gitu. Kalau di tempat saya, buah ini tumbuh di kebun-kebun warga.

 

Kesemek

Cara baca ‘e’ di sini seperti pada kata ‘beli’. Buah ini mungkin boleh disebut apel hutan. Karena ukuran dan bentuknya mirip dengan apel. Buah ini pun sama seperti apel, tumbuh di ketinggian. Apabila sudah matang, buah ini berwarna kuning kejingga-jinggaan. Namun, buah ini tidak bisa dimakan langsung dari pohonnya, karena apabila langsung dari pohonnya rasanya sepet dan kurang enaklah. Tetapi ketika sudah dibedakkin dan disimpan beberapa hari untuk proses pematangan, maka rasanya akan manis dan enak sekali.

 

Entot

Cara baca ‘e’ di sini seperti pada kata ‘enak’. Nama buah atau apa ini? Kok aneh banget namanya. Iya ini adalah nama buah. Buah ini kecil seukuran kelereng. Daging buahnya seperti mentimun berupa biji-biji lunak gitu. Rasanya itu masam sedikit manis. Dulu sih saya menemukannya di kebun dan hutan.

 

Cereme

Buah ini bulat pipih seukuran ibu jari orang dewasa. Warnanya kuning menyala, sedikit keras, dan berasa masam. Buah ini lebih cocok untuk rujak atau petis. Buah ini tumbuh di pekarangan dan ada juga yang tumbuh di kebun.

 

Teureup

Namanya juga khas Sunda banget. Buah ini mungkin masih satu famili dengan nangka dan durian karena karakternya yang mirip mereka. Buah ini ukurannya lebih kecil dan bulat, berwarna cokelat tua, kulitnya berduri, daging buahnya berjerami, bijinya lebih besar dari dagingnya, dan memang dalam hal kelezatan rasanya masih di bawah nangka dan durian.

 

Murbei

Buah ini mungkin blackberry versi kampungnya karena sangat persis dengannya. Buah ini apabila sudah matang berwarna hitam pekat dan memiliki rasa yang amat manis. Di kampung saya itu dulu tumbuh di pekarangan dan kebun warga. Namun sekarang tidak pernah lagi saya melihatnya.

 

Hanggasa

Buah ini mirip dengan lengkuas. Berwarna hijau dan tumbuh di permukaan tanah. Untuk masalah rasa, saya belum pernah nyobain. Namun teman saya sering menyebut nama buah itu dan hanya mengatakan “enak”.

Monday 6 November 2017

ASAL USUL NAMA HANTU TERKENAL DI INDONESIA

Kuntilanak
Kuntilanak berasal dari bahasa Melayu “pontianak atau puntianak” yang merupakan akronim dari “perempuan mati beranak”.

Pocong
Pocong atau pocongan adalah istilah bahasa Jawa yang merujuk kepada jenazah yang dibalut kain kafan.

Genderuwo
Istilah Genderuwo diduga berasal dari bahasa Kawi “gandharwa” yang berakar dari bahasa Sanskerta “gandharva”. Gandharwa dalam kepercayaan Hindu Buddha digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan.

Tuyul
Tuyul berasal dari bahasa Jawa “thuyul” yakni istilah yang merujuk kepada makhluk halus berwujud orang kerdil dengan kepala gundul.

Wewe Gombel
Wewe gombel merupakan gabungan dari dua kata yaitu “wewe yang artinya hantu perempuan” dan “gombel yakni daerah Gombel di Semarang”.

Sundel Bolong
Arti kata Sundel Bolong diambil dari bahasa Jawa yaitu “sundel yang berarti wanita jalang” dan “bolong yang artinya lubang yang tembus”. Jadi sundel bolong adalah wanita jalang dengan lubang tembus pada punggungnya.

id.wikipedia.org

Sunday 5 November 2017

NAMA TOKOH KERAJAAN DI NUSANTARA YANG BERASAL DARI NAMA HEWAN

SUNDA KLASIK
Banyak Catra/Raden Kamandaka (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Banyak artinya angsa.
Banyak Blabur (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Banyak artinya angsa.
Banyak Ngampar (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Banyak artinya angsa.
Munding Kelemu (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Munding artinya kerbau.
Mundingsari Ageung (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Munding artinya kerbau.
Prabu Surawisesa (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Sura artinya ikan hiu.
Pangeran Walangsungsang (Putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran) - Walang artinya belalang.
Prabu Kuda Lalean (Seorang regent (pelaksana tugas) yg memimpin Kerajaan Sunda paska gugurnya sang Maharaja Sunda di palagan Bubat) - Kuda artinya kuda.
Prabu Gajah Ageung (Raja Kerajaan Sumedang-Larang) - Gajah artinya gajah.

JAWA KLASIK
Prabu Hayam Wuruk (Raja Kerajaan Majapahit) - Hayam artinya ayam.
Mahapatih Gajah Mada (Patih Kerajaan Majapahit) - Gajah artinya gajah.
Raden Banyakwide (Pemimpin pada abad ke-13 di Jawa dan Madura) - Banyak artinya angsa.
Dyah Lembu Tal (Ibu dari Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit) - Lembu artinya lembu/sapi
Lembu Sora (Pengikut Raden Wijaya) - Lembu artinya lembu/sapi

BALI KLASIK
Patih Kebo Iwa/Kebo Taruna (Panglima perang Kerajaan Bali Kuno/Bedulu) - Kebo artinya kerbau.

id.rodovid.org
https://www.kompasiana.com/fey/nama-nama-hewan-yang-dipakai-nama-orang-zaman-dulu-dan-kini_57eb8a530f93739d14090301