Saturday 22 November 2014

ARTIKEL ISLAM – PEREMPUAN LUPA AURATNYA

Perempuan Lupa Auratnya

Teringat memori masa lalu, setiap kelahiran anak perempuan menjadi suatu aib yang amat sangat memalukan bagi kaum Arab jahiliyah. Maka ketika anak perempuan lahir, mereka kubur hidup-hidup dan bahkan ketika masih dalam kandungan pun mereka keluarkan secara paksa untuk kemudian mereka bunuh. Pada saat itu, dunia ini seolah-olah bukanlah tempat yang cocok bagi kaum perempuan. Namun, setelah turunnya Islam, tradisi seperti demikian diharamkan. Bahkan semenjak turunya Islam, kaum perempuan mendapatkan perlakuan dan kedudukan yang mulia. Padahal sebelumnya, jangankan dianggap mulia, dianggap manusia saja tidak.
Seiring dengan perkembangan zaman, kaum kapitalis mengganggap Islam itu terlalu mengekang, Islam itu terlalu membatasi kaum perempuan seperti harus menutup aurat lah, harus taat pada suami lah, harus menjaga pergaulan lah, dsb. Sehingga terbitlah Hak Azasi Manusia, emansipasi perempuan sebagai pelampiasan dan kemudian membuat para perempuan lupa ingatan terhadap aturan-aturan Islam. Seperti halnya ketika berpakaian, model pakaian yang dipakai pun beraneka ragam, seperti: you can see i can use, tertutup tapi transparan, minimalis, pakaian bekas adik, dsb. Seperti halnya pelaksanaan pendidikan inklusif, dalam praktik berjilbab pun saat ini lebih bersifat fleksibel, ada berjilbab khusus sepanjang hari dan berjilbab khusus untuk mata kegiatan tertentu. Sehingga jangan heran, ketika banyak mahasiswi yang berjilbab hanya pada saat kuliah saja, sedangkan di luar kuliah “cul tiung sina leupas”. Bahkan, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis
Banyak alasan para perempuan ketika ditanya kenapa membuka aurat, ada yang bilang: “Mumpung masih muda”, “Anak muda itu harus gaul”, “Lagipula masih lama mati”, malahan ada yang bilang, “Nanti kalau dipanggil malaikat izroil mau pura-pura nggak denger biar slamet”.
Kita harus ingat tentang sabda Rasulullah, “Dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian”. (HR. Muslim)