Peranan kurikulum:
Peranan konservatik: memelihara dan mewariskan kebudayaan.
Peranan kritis dan evaluatif: menilai dan memilih unsur kebudayaan
yang diwariskan.
Peranan kreatif: menciptakan sesuatu yang baru.
Fungsi kurikulum bagi peserta didik:
Fungsi
penyesuaian: membimbing peserta didik untuk mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
Fungsi
integrasi: menghasilkan pribadi yang utuh.
Fungsi
diferensiasi: memberikan layanan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
Fungsi persiapan:
mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studinya pada jenjang berikutnya
dan untuk dapat hidup di masyarakat.
Fungsi
pemilihan: memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih program
yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Fungsi diagnostik:
membantu peserta didik mengenal kelebihan dan kekurangannya.
Fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan:
Proses kognitif
Proses aktualisasi diri
Proses rekonstruksi sosial
Program akademik
Prinsip pengembangan kurikulum:
Prinsip umum: prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
praktis, dan efektivitas.
Prinsip khusus berkenaan dengan: tujuan pendidikan, pemilihan isi
pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar, dsb.
Posisi kurikulum dalam pendidikan:
Sebagai konstruk untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa
lalu kepada generasi berikutnya.
Sebagai jawaban untuk menyelesaikan masalah pendidikan.
Membangun kehidupan masa depan.
Landasan filosofis kurikulum:
Aliran idealisme (Socrates dan Plato): menekankan pada pemberian
pengalaman kejiwaan.
Aliran perenialisme (Thomas Aquinas): menekankan pada pengembangan
kemampuan intelektual.
Aliran realisme (Aristoteles): menekankan pada penelitian ilmiah.
Aliran pragmatisme (John Dewey): menekankan pada pengalaman peserta
didik.
Aliran eksistensialisme (Soren Aabye Kierkegaard): menekankan pada
membantu peserta didik menemukan arti keberadaannya.
Aliran esensialisme (Johann Fiedrich Herbart): menekankan pada
pengembangan kemampuan peserta didik.
No comments:
Post a Comment