BEHAVIORISME (PERUBAHAN TINGKAH LAKU)
Koneksionisme / Teori Asosiasi / Instrumental
Conditioning / Trial and Error / Law of Effect {Edward Lee Thorndike (AS, 1874-1949)}
Sebelum memulai pembelajaran, guru harus memastikan
siswanya siap mengikuti pembelajaran tersebut; Pembelajaran yang diberikan
sebaiknya berupa pembelajaran yang kontinu, agar materi lampau tetap dapat
diingat siswa; Pengulangan terhadap penyampaian materi dan latihan, dapat
membantu siswa mengingat materi lebih lama; Guru memberikan materi dari yang
sederhana ke yang kompleks.
Classical Conditioning /
Pengondisian Klasik / Kondisioning / Respond Conditioning {Ivan
Petrovich Pavlov (Rusia, 1849-1936)}
Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan
tugas-tugas belajar; Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses
situasi-situasi yang mencemaskan atau menekan; Membantu siswa untuk mengenal
perbedaan dan persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka dapat
membedakan dan menggeneralisasikan secara tepat.
Behaviorisme Murni {John Broadus Watson (AS,
1878-1958)}
Siswa pada dasarnya tidak ada yang baik dan nakal. Siswa
mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau nakal. Berdasarkan bekal keturunan
atau pembawaan dan berkat interaksi antara keturunan dan lingkungan,
terbentuklah pola-pola tingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas dari
kepribadiannya.
Teori Penguatan / Operant Conditioning /
Pengondisian Operan {Burrhus Frederic Skinner (AS, 1904-1990)}
Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika
salah dibetulkan, dan jika benar diberi penguat; Dalam proses pembelajaran
lebih dipentingkan aktivitas sendiri; Melaksanakan mastery learning yaitu
mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiap anak
berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang
berbeda-beda.
Teori Kontiguiti / Contiguous
Conditinoning {Edwin Ray Guthrie (AS, 1886-1959)}
Motivasi dianggap tidak terlalu penting, yang diperlukan
adalah siswa mesti merespon dengan tepat dalam kehadiran stimulus tertentu;
Menekankan “belajar ulang” berkali-kali; Guru meminta siswanya untuk melakukan
atau mempelajari hal-hal yang kelak akan mereka lakukan saat mereka lulus nanti.
Systematic Behavior {Clark
Leonard Hull (AS, 1884-1952)}
Guru harus membagi topik-topik yang diajarkan sehingga
pembelajaran (siswa) tidak akan kelelahan yang bisa mengganggu proses belajar.
Misalnya urutan pelajaran yang baik adalah matematika, olahraga, Bahasa
Inggris, seni, dan sejarah; Guru harus merencanakan pembelajaran berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terhadap dorongan yang mendasari siswa; Mereduksi
kecemasan siswa adalah syarat yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
Teori Instruksional / Hirarki Belajar {Robert Mills Gagne (AS, 1916-2002)}
Guru mengaktifkan motivasi siswa; Guru memberi tahu tujuan
pembelajaran; Guru mengarahkan perhatian siswa; Guru merangsang ingatan siswa
tentang apa yang telah dipelajari; Guru menyediakan bimbingan belajar; Guru
meningkatkan retensi; Guru melancarkan transfer belajar.
Teori Pembelajaran Sosial / Modelling /
Peniruan {Albert Bandura (Kanada, 1925-)}
Guru harus menjadi tauladan yang baik bagi siswa; Guru
harus memberikan tayangan yang mengandung nilai dan moral yang baik bagi siswa;
Guru harus membantu siswa dalam menetapkan harapan yang realistis untuk
prestasi akademiknya.
KONSTRUKTIVISME (PEMBANGUNAN PENGETAHUAN) / KOGNITIVISME
(PERUBAHAN PERSEPSI DAN PEMAHAMAN)
Teori Bermakna / Meaningful Learning {David Paul Ausubel (AS, 1918-2008)}
Guru mengaitkan materi yang telah dimiliki siswa dengan
materi pelajaran yang baru; Pelajaran dimulai dari yang umum ke yang khusus;
Guru memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah diberikan untuk
memudahkan siswa memahami dan mempelajari selanjutnya; Konsep-konsep perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya.
Discovery Learning {Jerome
Seymour Bruner (AS, 1915-)}
Guru mendorong siswa untuk menemukan konsep sendiri; Guru
mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya; Guru menggunakan contoh
atau ilustrasi dalam mengajarkan suatu konsep.
Teori Skema / Konstruktivis / Koginitif Pertama / Cognitive
Develomental / Perkembangan Kognitif {Jean Piaget (Swiss,
1896-1980)}
Guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan
cara berpikir siswa; Guru mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya
sendiri; Guru memberi kesempatan agar siswa saling berinteraksi dengan
temannya; Materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan tingkat usia dan karakteristik
siswa.
Interaksi Sosial / Pembelajaran Sosiokultural / Kognitif
Sosial {Lev Semyonovich Vygotsky (Rusia, 1896-1934)}
Walaupun siswa aktif dalam belajar, tetapi guru harus tetap
membimbingnya; Guru mendorong siswa untuk belajar berkelompok; Guru mendorong peer tutoring / peer teaching yaitu
siswa yang sudah bisa mengajarkan temannya yang belum bisa.
Multiple Intelligence /
Kecerdasan Majemuk {Howard Earl Gardner (AS, 1943-)}
Guru tidak boleh mencap siswa bodoh hanya karena
siswa tersebut tidak pandai dalam satu pelajaran tertentu; Guru harus melakukan
variasi pembelajaran agar berbagai kecerdasan siswa terakomodasi; Guru harus
membantu siswa untuk mengenali potensi yang dimilikinya.
HUMANISME (MEMANUSIAKAN MANUSIA)
Pendidikan Naturalistik / Pendidikan Romantik {Jean Jacques Rousseau (Swiss,
1712-1778)}
Pembelajaran dengan mengeksplorasi benda dan alam;
Pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis atau kejiwaan
siswa; Pembelajaran harus mendorong siswa menjadi mandiri.
Pendidikan Progresif {John Dewey (AS, 1859-1952)}
Pembelajaran dengan siswa melakukan sendiri; Pembelajaran
harus menekankan pada pengalaman; Guru dan siswa sama-sama seorang pembelajar.
Hirarki Kebutuhan {Abraham Harold Maslow (AS, 1908-1970)}
Menyediakan kapasitas ruang kelas yang memadai dan
temperatur yang tepat; Guru harus menciptakan suasana kelas yang kondusif; Guru
menghormati setiap pendapat siswa; Guru mengembangkan sistem pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Cognitive Learning dan Experiential Learning {Carl
Rogers (AS, 1902-1987)}
Guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif;
Pembelajaran yang mementingkan pengalaman; Pembelajaran menekankan keterlibatan
aktif siswa.
Meaning (Makna
atau Arti) {Arthur Wright Combs (AS, 1912-1999)
Pembelajaran harus memiliki arti bagi siswa; Pembelajaran
harus disesuaikan dengan kehidupan nyata siswa; Guru tidak bisa memaksakan
materi yang tidak disukai siswa.
GESTALT
{Max Wertheimer (Ceko, 1880-1943), Kurt Koffka (Jerman,
1886-1941), Wolfgang Kohler (Estonia, 1887-1967)}
Hendaknya siswa memiliki kemampuan insight (tilikan)
yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek atau
peristiwa; Guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;
Materi yang diajarkan harus memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi
lingkungan kehidupan siswa; Guru harus membantu siswa untuk menguasai
prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
Good job
ReplyDelete