Sunday, 2 December 2018

TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BEHAVIORISME (PERUBAHAN TINGKAH LAKU)
Koneksionisme / Teori Asosiasi / Instrumental Conditioning / Trial and Error / Law of Effect {Edward Lee Thorndike (AS, 1874-1949)}
Sebelum memulai pembelajaran, guru harus memastikan siswanya siap mengikuti pembelajaran tersebut; Pembelajaran yang diberikan sebaiknya berupa pembelajaran yang kontinu, agar materi lampau tetap dapat diingat siswa; Pengulangan terhadap penyampaian materi dan latihan, dapat membantu siswa mengingat materi lebih lama; Guru memberikan materi dari yang sederhana ke yang kompleks.

Classical Conditioning / Pengondisian Klasik / Kondisioning / Respond Conditioning {Ivan Petrovich Pavlov (Rusia, 1849-1936)}
Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas-tugas belajar; Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses situasi-situasi yang mencemaskan atau menekan; Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan terhadap situasi-situasi sehingga mereka dapat membedakan dan menggeneralisasikan secara tepat.

Behaviorisme Murni {John Broadus Watson (AS, 1878-1958)}
Siswa pada dasarnya tidak ada yang baik dan nakal. Siswa mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau nakal. Berdasarkan bekal keturunan atau pembawaan dan berkat interaksi antara keturunan dan lingkungan, terbentuklah pola-pola tingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas dari kepribadiannya.

Teori Penguatan / Operant Conditioning / Pengondisian Operan {Burrhus Frederic Skinner (AS, 1904-1990)}
Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, dan jika benar diberi penguat; Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri; Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda.

Teori Kontiguiti / Contiguous Conditinoning {Edwin Ray Guthrie (AS, 1886-1959)}
Motivasi dianggap tidak terlalu penting, yang diperlukan adalah siswa mesti merespon dengan tepat dalam kehadiran stimulus tertentu; Menekankan “belajar ulang” berkali-kali; Guru meminta siswanya untuk melakukan atau mempelajari hal-hal yang kelak akan mereka lakukan saat mereka lulus nanti.

Systematic Behavior {Clark Leonard Hull (AS, 1884-1952)}
Guru harus membagi topik-topik yang diajarkan sehingga pembelajaran (siswa) tidak akan kelelahan yang bisa mengganggu proses belajar. Misalnya urutan pelajaran yang baik adalah matematika, olahraga, Bahasa Inggris, seni, dan sejarah; Guru harus merencanakan pembelajaran berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap dorongan yang mendasari siswa; Mereduksi kecemasan siswa adalah syarat yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Teori Instruksional / Hirarki Belajar {Robert Mills Gagne (AS, 1916-2002)}
Guru mengaktifkan motivasi siswa; Guru memberi tahu tujuan pembelajaran; Guru mengarahkan perhatian siswa; Guru merangsang ingatan siswa tentang apa yang telah dipelajari; Guru menyediakan bimbingan belajar; Guru meningkatkan retensi; Guru melancarkan transfer belajar.

Teori Pembelajaran Sosial / Modelling / Peniruan {Albert Bandura (Kanada, 1925-)}
Guru harus menjadi tauladan yang baik bagi siswa; Guru harus memberikan tayangan yang mengandung nilai dan moral yang baik bagi siswa; Guru harus membantu siswa dalam menetapkan harapan yang realistis untuk prestasi akademiknya.

KONSTRUKTIVISME (PEMBANGUNAN PENGETAHUAN) / KOGNITIVISME (PERUBAHAN PERSEPSI DAN PEMAHAMAN)
Teori Bermakna / Meaningful Learning {David Paul Ausubel (AS, 1918-2008)}
Guru mengaitkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi pelajaran yang baru; Pelajaran dimulai dari yang umum ke yang khusus; Guru memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah diberikan untuk memudahkan siswa memahami dan mempelajari selanjutnya; Konsep-konsep perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

Discovery Learning {Jerome Seymour Bruner (AS, 1915-)}
Guru mendorong siswa untuk menemukan konsep sendiri; Guru mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya; Guru menggunakan contoh atau ilustrasi dalam mengajarkan suatu konsep.

Teori Skema / Konstruktivis / Koginitif Pertama / Cognitive Develomental / Perkembangan Kognitif {Jean Piaget (Swiss, 1896-1980)}
Guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir siswa; Guru mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri; Guru memberi kesempatan agar siswa saling berinteraksi dengan temannya; Materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan tingkat usia dan karakteristik siswa.

Interaksi Sosial / Pembelajaran Sosiokultural / Kognitif Sosial {Lev Semyonovich Vygotsky (Rusia, 1896-1934)}
Walaupun siswa aktif dalam belajar, tetapi guru harus tetap membimbingnya; Guru mendorong siswa untuk belajar berkelompok; Guru mendorong peer tutoring / peer teaching yaitu siswa yang sudah bisa mengajarkan temannya yang belum bisa.

Multiple Intelligence / Kecerdasan Majemuk {Howard Earl Gardner (AS, 1943-)}
Guru  tidak boleh mencap siswa bodoh hanya karena siswa tersebut tidak pandai dalam satu pelajaran tertentu; Guru harus melakukan variasi pembelajaran agar berbagai kecerdasan siswa terakomodasi; Guru harus membantu siswa untuk mengenali potensi yang dimilikinya.

HUMANISME (MEMANUSIAKAN MANUSIA)
Pendidikan Naturalistik / Pendidikan Romantik {Jean Jacques Rousseau (Swiss, 1712-1778)}
Pembelajaran dengan mengeksplorasi benda dan alam; Pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis atau kejiwaan siswa; Pembelajaran harus mendorong siswa menjadi mandiri.

Pendidikan Progresif {John Dewey (AS, 1859-1952)}
Pembelajaran dengan siswa melakukan sendiri; Pembelajaran harus menekankan pada pengalaman; Guru dan siswa sama-sama seorang pembelajar.

Hirarki Kebutuhan {Abraham Harold Maslow (AS, 1908-1970)}
Menyediakan kapasitas ruang kelas yang memadai dan temperatur yang tepat; Guru harus menciptakan suasana kelas yang kondusif; Guru menghormati setiap pendapat siswa; Guru mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Cognitive Learning dan Experiential Learning {Carl Rogers (AS, 1902-1987)}
Guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif; Pembelajaran yang mementingkan pengalaman; Pembelajaran menekankan keterlibatan aktif siswa.

Meaning (Makna atau Arti)  {Arthur Wright Combs (AS, 1912-1999)
Pembelajaran harus memiliki arti bagi siswa; Pembelajaran harus disesuaikan dengan kehidupan nyata siswa; Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai siswa.

GESTALT
{Max Wertheimer (Ceko, 1880-1943), Kurt Koffka (Jerman, 1886-1941), Wolfgang Kohler (Estonia, 1887-1967)}
Hendaknya siswa memiliki kemampuan insight (tilikan) yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek atau peristiwa; Guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; Materi yang diajarkan harus memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan siswa; Guru harus membantu siswa untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

1 comment: