Huni
Buah ini ukurannya
kecil-kecil. Rasanya itu manis sekali apabila sudah matang, namun ketika masih
mentah sangat masam. Tampilannya mirip dengan anggur namun lebih kecil.
Perkembangan menuju matang ditandai dengan perubahan warna pada buahnya mulai
dari hijau, merah hingga hitam. Buah ini tumbuh di hutan-hutan yang masih
terjaga. Tak heran ukuran pohonnya bisa tumbuh tinggi dan besar.
Duwet
Cara baca ‘e’ di sini
seperti pada kata ‘beli’. Buah ini memiliki tampilan khas dengan bentuk lonjong
seukuran telunjuk. Buah yang matang ditandai dengan warna hitam dan rasa yang
manis. Namun apabila masih mentah berwarna merah dan rasanya masam. Buah ini
dapat dijumpai di hutan atau kebun warga di kampung-kampung.
Jambu Mede
Jambu mede atau ada juga
yang menyebut jambu monyet karena bentuk bijinya yang mirip kepala monyet. Buah
ini memiliki tampilan yang unik dan mudah dikenali karena memiliki biji
di luar dengan bentuk seperti kepala monyet. Buah ini berwarna kuning kemerah-merahan
dan dengan rasa asam manis yang segar namun sedikit sepet. Buah ini tumbuh di
kebun dan hutan warga di kampung-kampung.
Cecenet
Cara baca ‘e’ di sini
seperti pada kata ‘enak’. Buah ini persis sebesar anggur namun menggantung
tunggal perbuahnya. Buah ini dibungkus oleh semacam mahkota bunga. Apabila
telah matang buah ini berwarna cokelat dan rasanya sangat manis. Pohonnya kecil
seukuran bayam dan tumbuh di ladang-ladang warga di kampung.
Galumpit
Buah ini merupakan buah
favorit monyet-monyet di hutan. Bentuk dan ukurannya persis buah duwet namun
sedikit agak keras, berserat, lebih manis dan berwarna lebih hitam. Buah ini
hanya tumbuh di hutan belantara dengan ukuran pohonnya yang tinggi besar.
Kersem
Buah ini kecil, lebih
kecil dari anggur dan menggantung tunggal perbuahnya. Ketika sudah matang buah
ini berwarna merah dan rasanya manis. Buah ini tumbuh di pekarangan, kebun,
bahkan sampai hutan. Namun sekarang di pekarangan sudah jarang ditemui.
Kopo
Buah ini mirip jambu
biji yang masih kecil. Apabila sudah matang berwarna ungu kehitam-hitaman dan
berasa masam sedikit manis. Buah ini tumbuh di hutan yang masih terjaga dan
sering dimakan oleh kawanan monyet.
Limus
Buah ini mirip sekali
dengan mangga kaweni yang harum itu. Namun bedanya, buah ini lebih masam, aroma
lebih menyengat, serat lebih banyak, dan bentuk yang lebih bulat. Buah ini
tumbuh di kebun dan hutan.
Harendong
Cara baca ‘e’ di sini
seperti pada kata ‘enak’. Harendong bukan grandong hati-hati. Buah ini kecil
seukuran kacanglah, berwarna ungu, dan rasanya yang manis. Biasanya tumbuh di
kebun dan pinggir jalan di kampung-kampung.
Malaka
Buah ini pernah saya
lihat itu waktu kecil ketika masih suka main ke kebun dan hutan gitu. Buah ini
berwarna hijau, bentuknya menyerupai tomat yang masih mentah. Sempat saya icip
rasanya itu sepet kemanis-manisan gitu. Udah gede gini belum pernah lagi saya
menemukan buah ini.
Campole
Bagi anda yang sering
melewati jalur cadas pangeran di Sumedang pasti pernah lihat buah yang satu ini
dijual di pinggir-pinggir jalan. Buah ini berwarna kuning kejingga-jinggaan
dengan rasa yang seperti ubi, lembut dan manis gitu. Kalau di tempat saya, buah
ini tumbuh di kebun-kebun warga.
Kesemek
Cara baca ‘e’ di sini
seperti pada kata ‘beli’. Buah ini mungkin boleh disebut apel hutan. Karena
ukuran dan bentuknya mirip dengan apel. Buah ini pun sama seperti apel, tumbuh
di ketinggian. Apabila sudah matang, buah ini berwarna kuning
kejingga-jinggaan. Namun, buah ini tidak bisa dimakan langsung dari pohonnya,
karena apabila langsung dari pohonnya rasanya sepet dan kurang enaklah. Tetapi
ketika sudah dibedakkin dan disimpan beberapa hari untuk proses pematangan,
maka rasanya akan manis dan enak sekali.
Entot
Cara baca ‘e’ di sini
seperti pada kata ‘enak’. Nama buah atau apa ini? Kok aneh banget namanya. Iya
ini adalah nama buah. Buah ini kecil seukuran kelereng. Daging buahnya seperti
mentimun berupa biji-biji lunak gitu. Rasanya itu masam sedikit manis. Dulu sih
saya menemukannya di kebun dan hutan.
Cereme
Buah ini bulat pipih
seukuran ibu jari orang dewasa. Warnanya kuning menyala, sedikit keras, dan
berasa masam. Buah ini lebih cocok untuk rujak atau petis. Buah ini tumbuh di
pekarangan dan ada juga yang tumbuh di kebun.
Teureup
Namanya juga khas Sunda
banget. Buah ini mungkin masih satu famili dengan nangka dan durian karena
karakternya yang mirip mereka. Buah ini ukurannya lebih kecil dan bulat,
berwarna cokelat tua, kulitnya berduri, daging buahnya berjerami, bijinya lebih
besar dari dagingnya, dan memang dalam hal kelezatan rasanya masih di bawah
nangka dan durian.
Murbei
Buah ini mungkin blackberry versi
kampungnya karena sangat persis dengannya. Buah ini apabila sudah matang
berwarna hitam pekat dan memiliki rasa yang amat manis. Di kampung saya itu
dulu tumbuh di pekarangan dan kebun warga. Namun sekarang tidak pernah lagi
saya melihatnya.
Hanggasa
Buah ini mirip dengan
lengkuas. Berwarna hijau dan tumbuh di permukaan tanah. Untuk masalah rasa, saya
belum pernah nyobain. Namun teman saya sering menyebut nama buah itu dan hanya
mengatakan “enak”.