Saturday, 25 February 2017

MORKANTI – CAHAYA

Morkanti – Cahaya
Oleh Restu Ahmad Nugraha

Pemantulan (Refleksi)
Pembiasan (Refraksi)
Pelenturan (Difraksi)
Penguraian (Dispersi)
Perpaduan (Interferensi)
Pengutuban (Polarisasi)
Menembus
Merambat Lurus

Kasar Baur, Licin Teratur
Datar, Sama Besar
Perkecil, Cembung
Perbesar, Cekung
Elektromagnetik, No Mekanik
Transversal, No Longitudinal

www.google.com

MORKANTI – SIKLUS AIR

Morkanti – Siklus Air
Oleh Restu Ahmad Nugraha

Atmosfer, Litosfer
Hidrosfer, Biosfer
Penguapan (Evaporasi)
Tumbuhan (Transpirasi)
Penyumbliman (Sublimasi)
Pengembunan (Kondensasi)
Pindah Awan (Adveksi)
Pengendapan (Presipitasi)
Aliran (Run off, Perkolasi)
Perembesan (Infiltrasi)
Siklus Air (Hidrologi)

www.google.com

Friday, 3 February 2017

CERPEN – TABUNG GAS UNTUK DONALD TRUMP

Tabung Gas untuk Donald Trump
Oleh Restu Ahmad Nugraha

Menyandang sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki gugusan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sekitar 13.466 pulau sudah diakui dunia internasional dan tercatat di PBB, melalui “United Nations Group of Experts on Geographical Names (UN GEGN)”. Tak hanya itu, predikat “Heaven Earth” atau disebut sebagai surganya dunia karena Negara Indonesia mengantongi kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur serta keindahan panorama alam yang memikat. Salah satu bukti nyata adalah Kepulauan Natuna. Daerah yang memiliki luas sekitar 141.901 km2 ini disebut menyimpan kekayaan alam melimpah. Cadangan gas alam di kepulauan tersebut terbesar di Asia Pasifik, bahkan dunia. Jadi, wajar saja banyak pihak asing yang kepincut pada wilayah tersebut. Salah satunya presiden terpilih AS (Amerika Serikat) 2016, Donald Trump.
Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden pada pemilu AS 2016, membuat orang-orang kembali teringat peramal buta Baba Vanga. Sebelum meninggal, peramal buta yang terkenal dengan julukan “Nostradamus from the Balkans” itu pernah meramalkan bahwa Barack Obama akan menjadi Presiden AS yang terakhir. Terus bagaimana dengan Donald Trump? Berbagai spekulasi bermunculuan. Karakter Donald Trump yang kontroversial dikhawatirkan akan lebih buruk dari Adolf Hitler. Lebih parah lagi, Donald Trump digadang-gadang akan membawa kehancuran bagi AS, bahkan dunia.
Sikapnya yang keras, membuat segala yang diinginkan Donald Trump mesti terkabul. Salah satunya Donald Trump ngebet terhadap gas di Kepulauan Natuna. Sekonyong-konyong Donald Trump mengancam akan membombardir Indonesia dengan mengerahkan seluruh alutsista yang ada dan meledakkan segenap bom nuklir yang dimiliki AS, jika Indonesia tidak menyerahkan gas di Kepulauan Natuna kepada AS. Sikapnya yang membabi buta tersebut, membuat Pemerintah Indonesia harus mengambil keputusan yang bijak. Melalui musyawarah, Pemerintah Indonesia mencari strategi yang tepat agar keputusan yang diambil tidak merugikan masyarakat Indonesia. Alhasil, Pemerintah Indonesia mengambil sikap akan menyerahkan gas di Kepulauan Natuna kepada AS, namun dengan catatan Indonesia sendiri yang akan menambangnya untuk kemudian dikirim ke AS. Donald Trump pun sepakat atas keputusan Indonesia dan meminta ladang gas yang ada di wilayah itu dieksploitasi hingga habis.
Setelah itu, Pemerintah Indonesia langsung bergerak cepat dengan mengerahkan seluruh pekerja tambang yang ada untuk melakukan penambangan ladang gas di Kepulauan Natuna. Proses penambangan pun berlangsung. Para pekerja menjalankan tugasnya dengan gigih dan penuh semangat. Dengan bahu-membahu, mereka mengerahkan seluruh tenaga agar pekerjaannya cepat rampung. Kemudian untuk memudahkan proses pengiriman, gas tersebut dikemas dalam tabung ukuran 3 kg, seperti halnya tabung gas elpiji yang beredar di masyarakat. Saking melimpahnya kandungan gas di area tersebut, membuat gas yang telah terkemas dalam tabung terhampar menutupi seluruh permukaan daratan Natuna. Karenanya, kandungan gas dalam perut bumi Natuna walau belum habis, penambangan dihentikan. Kemudian, Pemerintah Indonesia segera mengonfirmasi Donald Trump untuk melakukan pengiriman tabung gas tersebut.
Setelah semuanya siap, dilakukanlah pengiriman. Proses pengiriman tabung gas melalui jalur laut menggunakan kapal kargo. Start dari Pelabuhan Selat Lampa, Natuna melewati hamparan Laut Indonesia, lalu menyusuri bentangan Samudra Pasifik hingga finish di Pelabuhan Long Beach, California. Menjelang sampai, dari kapal nampak Donald Trump bersama rombongannya telah menunggu di pelabuhan. Ibarat tertimpa durian runtuh, Donald Trump dengan rombongannya bersorak sorai menyambut kedatangan kapal pembawa tabung gas tersebut. Lalu, Donald Trump menyiapkan pasukan yang akan mengangkut tabung gas setibanya di sana.
Setelah tiba, rombongan Indonesia menyerahkan tabung gas tersebut dan bergegas kembali ke tanah air. Kemudian, oleh pasukan Donald Trump tabung gas diangkut menggunakan kendaraan angkut logistik menuju ibukota, Washington D.C. Demi menjamin keamanan dan stabilitas proses pengangkutan, Donald Trump dengan kekuasaannya mengerahkan jutaan serdadu militer bersenjata lengkap, diikuti reng-rengan tank baja dan kendaraan tempur di darat, helikopter dan pesawat tempur di udara serta kapal perang dan kapal selam memantau keamanan di laut. Sampai tiba di Washington D.C., proses pengangkutan pun berlangsung dengan khidmat. Tak ada gangguan sekecil apa pun yang mengancam keutuhan tabung gas tersebut.
Selanjutnya, tabung gas ditempatkan di tempat penyimpanan khusus yang dibuat sedemikian luas dan tembus ke dalam tanah. Lokasi tersebut sengaja diposisikan berdampingan dengan komplek gudang senjata, dimaksudkan agar terjamin keamanannya. Berhubung pula di sana sebagai sentral markas militer, sehingga penjagaan di kawasan tersebut sangatlah ketat. Penataan pun dilakukan. Satu demi satu tabung gas diletakkan dengan penuh kehati-hatian atas instruksi Sang Presiden. Meski begitu melelahkan, akhirnya semua tabung gas telah selesai tersimpan.
Sebagai bentuk keberhasilannya mendapatkan Gas Natuna, Donald Trump mengadakan pesta terbesar yang pernah ada di muka bumi di kediamannya di Washington D.C. Dengan melibatkan jutaan tamu undangan, ratusan ribu fotografer, ribuan bintang tamu manca negara, jutaan petugas keamanan dari berbagai unsur, seperti tentara, polisi, sniper, body guard, sekuriti, dan tak mau ketinggalan turut serta pula anjing pelacak. Karena begitu banyaknya yang hadir, sehingga proses pengangkutan makanan hidangan menggunakan truk Caterpillar 797f yang sekali angkut sanggup membawa muatan sebesar 400 ton. Sedangkan untuk minumannya sendiri, diangkut oleh truk tangki raksasa dengan kapasitas muatan mencapai 100 ribu liter. Setelah semuanya lengkap, pesta pun dimulai.
“DUAAARRRRRRRRRRRR………….”, sontak terdengar bunyi ledakan yang sangat dahsyat diiringi guncangan gempa hebat ke seantero AS. Gemuruh warga kocar-kacir dan tunggang langgang tak karuan. Rentetan gedung pencakar langit remuk hingga berkeping-keping. Hamparan jalanan aspal luluh lantah. Kelap-kelip lampu yang menghiasi berganti dengan membaranya api. Gumpalan asap membumbung menggelayuti langit. Bunyi musik diskotik bungkam oleh dentuman bom. Tak ada lagi kota apalagi pesta, semuanya hancur lebur.
Pusat ledakan terpantau citra satelit bersumber dari area gudang senjata di Washington D.C. Usut punya usut, ternyata taktik jitu dengan tabung gas yang diterapkan Indonesia berhasil melumpuhkan AS. Tabung gas yang dikirim Indonesia ke AS sengaja menggunakan regulator yang sudah usang. Akibatnya, tabung gas mengalami kebocoran karena kerusakan regulator. Kebocoran tabung gas tersebut mengakibatkan ledakan. Saking membludaknya jumlah tabung gas, menyembulkan bunyi ledakan yang sangat dahsyat. Imbasnya, gudang senjata yang berada di sampingnya ikut meledak pula. Diketahui gudang senjata tersebut berisikan ribuan bom nuklir berukuran jumbo. Sehingga tak heran, efek dari ledakannya pun membuat hancur seluruh daratan AS.
TAMAT

“Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.”

Wednesday, 1 February 2017

MORKANTI – CIRI KHUSUS TUMBUHAN

Morkanti – Ciri Khusus Tumbuhan
Oleh Restu Ahmad Nugraha

Mangsi: Bertinta, Mawar: Berspina
Tebu: Bergula, Nipah: Bernira
Suplir: Berspora, Kantong Semar: Karnivora

Kaktus: Berduri, Padi: Berjerami
Melati: Berwangi, Matahari: Berkuaci
Teratai: Hydrofit, Tali Putri: Parasit
Anggrek Bulan: Epifit, Anggrek Hitam: Saprofit

Bambu: Berbuku, Bangkai: Berbau
Lumut: Bertalus, Pinus: Strobilus
Kelapa: Berjanur, Rotan: Kuat, Lentur
Lidah Buaya: Bergel, Venus: Daun Engsel

Rebung: Bermiang, Ilalang: Berimpang
Jagung: Bertongkol, Pisang: Berbonggol
Sirih: Merambat, Jati: Kayu Kuat
Lontar: Daun Kipas, Bakau: Akar Napas

Aren: Berijuk, Randu: Berkapuk
Upas: Beracun, Sundew: Berembun
Putri Malu: Mengatup, Duku: Biji Tertutup
Eceng Gondok: Mengapung, Beringin: Akar Gantung

www.google.com