Nativisme (Pembawaan) (Arthur Schopenhaur):
Perkembangan manusia ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir.
Empirisme (Pengalaman/Lingkungan) (John Locke):
Perkembangan manusia ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman
yang diterimanya.
Naturalisme (Alami) (J.J. Rousseau):
Pembawaan akan berkembang sesuai dengan lingkungan alami, bukan lingkungan yang
dibuat-buat.
Konvergensi (Pembawaan & Lingkungan)
(William Stern): Pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan
perkembangan manusia.
Idealisme (Ide) (Socrates & Plato):
Pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide.
Perenialisme (Abadi) (Thomas Aquinas): Berpegang
pada nilai atau norma yang bersifat abadi.
Realisme (Nyata) (Aristoteles): Memandang
realitas secara dualitas, yakni dunia fisik dan rohani.
Materialisme (Materi) (Demokritos):
Realisme adalah materi, bukan rohani, bukan spiritual atau supranatural.
Pragmatisme (Tindakan/Perbuatan) (William
James & John Dewey): Pengetahuan yang bermanfaat adalah yang didasari
oleh eksperimen (Instrumentalisme).
Eksistensialisme (Keberadaan) (Soren Aabye
Kierkegaard): Segala gejala berpangkal pada cara manusia berada di dunia.
Esensialisme (Inti) (Johann Fiedrich Herbart):
Didasarkan kepada nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat
manusia.
Progresivisme (Kemajuan) (William James, dkk):
Memandang kehidupan manusia berkembang terus-menerus dalam suatu arah yang
positif.
Rekonstruksionisme (Membangun Kembali) (George
Count & Harold Rugg): Berusaha merombak tata susunan lama dengan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
www.google.com