Bapak filsafat modern Rene Descrates terkenal
dengan jargonnya, cogito ergo sum, yg berarti: “aku berpikir maka aku
ada”, artinya jika manusia bepikir dengan menggunakan potensi luar biasa yang
Allah anugerahkan yaitu otak, dapat dipastikan bahwa pada hakikatnya manusia
tersebut ‘betul-betul ada sebagai manusia.
Menurut Sigmund Freud, “Kegagalan
penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang
bermasalah di masa dewasanya kelak.”
Dari satu kesalahan ke kesalahan lain, manusia
menemukan kebenaran. (Sigmund Freud)
Aristoteles, bahwa karakter itu erat
kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan.
Ada sebuah penggalan pepatah yang berbunyi, “be
careful of your character, for your character becomes your destiny.”
“Berhati-hatilah dengan karaktermu, karena karaktermu akan menentukan nasibmu.”
Menurut Thomas Lickona,
karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral
felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga
komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh
pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan
perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan kterkaitan ketiga
kerangka pikir ini.
Ada sebuah pepatah yang dikemukakan oleh Thomas
Lickona seorang professor pendidikan dari Cortland university yang
bunyinya kurang lebih sebagai berikut : “Walaupun jumlah anak-anak hanya 25%
dari total jumlah penduduk, tetapi menentukan 100% masa depan”.
Pepatah yang saya kutip dari Thomas Lickona
"A child is the only known substance from which a responsible adult can
be made" "Seorang anak adalah satu-satunya "Bahan
Bangunan" yang di ketahui dapat membentuk seorang dewasa yang
bertanggung jawab".
Menurut Thomas Lickona, (Megawangi, 2003),
Anak balita masih kosong pengalaman. Jika ia melihat sesuatu langsung
dimasukkan tanpa dipilih-pilih. Itu bisa terjadi karena dalam benak balita
belum ada “program” penyaring. Nah, materi yang pertama masuk otak anak akan
berfungsi sebagai penyaring. Karena itu orang tua yang terlambat mengisi
pendidikan yang baik pada anaknya, maka bisa lebih dulu diisi dengan hal yang
buruk oleh pihak lain.
Bila pendidikan karakter di sekolah dapat
berjalan sebagaimana mestinya, setiap peserta didik bukan hanya berkembang
dalam hal perilaku moral atau karakternya saja tetapi berdampak juga pada
perkembangan akademisnya. Pernyataan ini didasari pada dua alasan. Pertama,
jika program pendidikan karakter di sekolah mengembangkan kualitas hubungan
antara guru dan anak didik, serta hubungan antara anak didik dengan orang lain,
maka secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang baik untuk mengajar
dan belajar. Kedua, pendidikan karakter juga mengajarkan kepada siswa
tentang kemampuan dan kebiasaan bekerja keras serta selalu berupaya untuk
melakukan yang terbaik dalam proses belajar mereka. (Thomas Lickona, 2004)
Maria Montessori berkata, "Tanda
terbesar kesuksesan seorang guru adalah ia bisa mengatakan, 'Anak-anak sekarang
bisa bekerja sendiri seolah-olah saya sudah tidak ada'."
Kita mengajarkan disiplin untuk
giat, untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif,
atau penurut. (Maria Montessori)
Confucious pernah berkata, "Setiap
kebenaran memiliki 4 sudut; sebagai seorang guru, saya memberimu 1 sudut, dan 3
sudut lainnya kau cari sendiri."
Bodhidharma pernah berkata, "Hanya
satu di antara seribu orang yang bisa sukses tanpa bantuan guru."
Bill Gates, Pemilik Microsoft, pernah
berkata, "Teknologi hanya sebuah alat. Dalam hal membuat siswa bekerja
sama dan menjadikan mereka termotivasi, gurulah yang paling utama."
Dari semua hal, pengetahuan
adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat
dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)
3×25 Watt ≠ 75 Watt
Sebuah bola lampu berukuran 75 watt kelihatan
bersinar lebih terang dibandingkan dengan tiga buah bola lampu 25 Watt yang
dinyalakan bersamaan. (NN)
Pendidikan mengembangkan kemampuan,
tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)
Kebanyakan milyuner mendapat
nilai B atau C di kampus. Mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata,
melainkan kreativitas dan akal sehat. (Thomas Stanley)
Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan
tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik.
Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin
berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama
setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah
pekerjaan Anda. (Promod Brata)
"Mengetahui
saja tidak cukup, kita harus mengaplikasikannya. Kehendak saja tidak cukup,
kita harus mewujudkannya dalam aksi." Leonardo da Vinci
(1452-1519), Seniman Masa Renaisans.
Tindakan adalah kunci dasar setiap
kesuksesan. (Pablo Picasso)
The art of cleansing our soul from dust of
life every day. "Seni membersihkan jiwa kita dari debu-debu kehidupan
setiap hari." Pablo Picasso (1881-1973), seniman dan pelukis Spanyol.